Ketakutan-Ketakutan Saya setelah Menikah, namun Memang Ada Solusinya…

Bukan hanya saya, tapi pasti banyak laki-laki yang memiliki ketakutan-ketakutan setelah menikah. Atau mungkin bukan hanya laki-laki, perempuan juga pasti punya ketakutan berlebih setelah menikah.

Ketakutan-ketakutan itu bisa dalam bentuk finansial atau secara batiniah. Namun, sejatinya, yang bisa meminimalisir ketakutan-ketakutan tersebut, ya diri sendiri.

Kita sendirilah yang harus melawan rasa takut itu. Dan harus yakin juga, kita mampu melewatinya.

Yah, namanya juga pernikahan, kata orang yang sudah menikah mah cobaannya berat banget. Maka dari itu, kita harus menormalisasinya.

Nah lantas, apa saja ketakutan-ketakutan saya setelah menikah? Berikut di antaranya:

Masalah Pemasukan

Sebagai orang yang kerjanya nggak dapat gaji sebulan sekali, saya takut dalam hal pemasukan. Orang yang kerja kantoran atau kerja di pabrik mah, mereka jelas dapat gaji sebulan sekali. Namun, kerjaan saya, nggak tentu.

Tapi, sekalinya banyak kerjaan, saya bisa memperoleh pemasukan 2x lipat dari orang-orang yang kerja kantoran atau pabrik. Tapi pas lagi sepi kerjaan, di situlah ketakutan itu muncul.

Namun memang ada solusinya sih, pertama harus pandai menabung. Jadi begitu kerjaan sepi, setidaknya keuangan amanlah. Kedua, harus yakin bahwa Allah pasti ngasih rezeki pada hamba-hambaNya. Dan rezeki setelah menikah itu, yaaa pasti ada. Bener, kan?

Nggak Bisa Menjadi Diri Sendiri Lagi

Ketakutan kedua, saya takut nggak bisa jadi diri sendiri lagi yang notebannya ngejalani hidup udah di titik nyaman dengan menggunakan prinsip hidup minimalis, idealis, fungsional, dan lain-lain.

Setelah punya istri, saya takut prinsip hidup yang sudah saya jalani, jadi berubah drastis. Seolah-olah harus mengutamakan dia. Harus ngikut apa kata dia. Jadinya idealis saya menurun, minimalisnya mungkin jadi kurang, bahkan beli barang yang lebih mengutamakan fungsional, malah kepaksa beli karena adanya “keinginan” dari pasangan.

Takut, kaan….

Cuman saya sadar sih, kalau sudah nikah, gak boleh egois. Gak boleh keukeuh sama prinsip hidup sendiri. Nggak boleh mentingin diri sendiri. Harus tahu kebutuhan rumah tangga sendiri…

Terjadi Kebosanan karena Berdua Terus

Ketakutan berikutnya, yaitu takut bosen berdua terus sama istri di rumah.

Saya terbiasa sendiri, bebas melakukan apa aja, mau ngapain aja, dan lain-lain. Nah ketika punya istri, takut jadi agak kagok nantinya.

Mungkin solusinya harus jalan-jalan bareng dengan dia keluar rumah supaya nggak bosen, atau tinggal di luar kota beberapa hari untuk mendapatkan suasana baru, atau punya anak mungkin supaya nggak berdua doang. Supaya ada bahan obrolan juga terkait ngasuh dan ngomongin perkembangan anak…

Perubahan Sikap Pasangan setelah Usia Pernikahan Lama

Ini dia ketakutan terbesar saya. Saya takut sikap pasangan berubah setelah usia pernikahan sudah agak lama. Yang awalnya bisa nerima pemasukan saya, bisa nerima sifat saya, eh setelah nikah bertahun-tahun, jadi berubah drastis. Misal banyak nuntut ini-itu. Nyuruh saya kerja di bidang yang tidak saya sukai, dan lain-lain.

Solusinya paling harus dikomunikasikan, harus bisa menenangkan dan meyakinkan istri. Itu, sih.

Nggak Bisa Bikin Pasangan Bahagia

Ketakutan terakhir, yaitu takut nggak bisa bikin pasangan bahagia. Misal dia udah bahagia tinggal sama ortunya. Eh, setelah saya nikahi, malah nggak happy. Saya bener-bener takut.

Makanya mungkin tiap bulan harus nanya; apakah dia bahagia? Dan dia harus jawab sejujur-jujurnya.

Paling itu saja ketakutan-ketakutan saya setelah menikah, namun sesuai judul; memang ada solusinya sih, pasti!

Ridwansyah

Pendiri media Penulis Garut dan berprofesi sebagai full time writer. Penulis dapat disapa melalui laman Instagram @aaridwan16.